ba.lé

1. n rumah

2. n balai-balai

3. n bangunan spt rumah

Kata Turunan:

ba.lé-ba.lé.an

n bagian dr badé tempat membaringkan mayat

Gabungan Kata:

ba.lé agung

bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih;

ba.lé balé

tempat duduk atau tempat tidur yg dibuat dr bambu atau kayu;

ba.lé bandung

bangunan bertiang dua belas berisi jalur-jalur dan hiasanhiasan di atas tiang-tiangnya;

ba.lé banjar

bangunan rumah tempat pertemuan umum bagi warga desa; -- bengong balai peranginan;

ba.lé bunder

bangunan persegi enam;

ba.lé gedé

bangunan yg terletak di bagian selatan atau timur pekarangan rumah, bertiang dua belas, berdinding tembok di bagian selatan dan timur;

ba.lé gong

bangunan yg terletak di jaba tengah atau jaba sisi pd sebuah pura yg berfungsi sbg tempat menabuh gong dan gamelan;

ba.lé kambang

bangunan bertiang 28, didirikan pd gundukan tanah yg dikelilingi kolam sbg balai sidang raja, para pendeta, serta pejabat istana;

ba.lé kembar

atau jajar dua bangunan memanjang dan berjajar masing-masing bertiang delapan;

ba.lé kulkul

bangunan tempat menggantungkan kentongan di pura atau balé banjar;

ba.lé Majalila

bangunan tempat bersemayam Ratu Majalila di Besakih;

ba.lé malang

bangunan bertiang dua belas (didirikan di bagian timur pekarangan rumah) sbg tempat jenazah;

ba.lé mandapa

bangunan pokok bertiang dua belas, umumnya tempat musyawarah;

ba.lé manguntur

bangunan bertiang delapan belas menghadap ke selatan tempat bersemayam dewa-dewa pd waktu upacara Batara Turun Kabéh;

ba.lé mujur

bangunan bertiang dua belas, didirikan di bagian barat pekarangan rumah, sbg tempat menerima tamu;

ba.lé mundak

rumah bertiang enam (tempatnya di bagian selatan pekarangan rumah);

ba.lé murda

bangunan persegi empat bertiang sebelas untuk tempat upacara adat di puri (istana raja);

ba.lé Ongkara

bangunan persegi empat bertiang satu, beratap ijuk di kiri kanan kori agung (Besakih), disebut juga Balé Mundar-Mandir;

ba.lé pagambuhan

bangunan memanjang bertiang dua belas tempat pementasan gambuh, biasa terdapat di halaman tengah puri;

ba.lé pamaksan

tempat yg terletak di jaba sisi rumah, digunakan untuk mengadakan pertemuan antarkeluarga dl satu ikatan sanggah dan juga dapat difungsikan sbg tempat musyawarah;

ba.lé Paselang

bangunan rumah persegi empat bertiang delapan, sbg tempat upacara di Pura Besakih;

ba.lé pawédan

bangunan bertiang empat yg digunakan sbg tempat duduk pendeta melakukan pemujaan saat memimpin upacara rituak keagamaan;

ba.lépegat

bangunan bertiang enam dg balaibalainya terbagi dua, terletak di bagian barat pekarangan rumah, sbg tempat menerima tamu;

ba.lé pelik

bangunan rumah persegi empat berukuran kecil bertiang empat sbg pengapit pelinggih di pura-pura;

ba.lé piyasan

sebuah bangunan di sanggah atau pura sbg tempat sarana upacara;

ba.lé rum

rumah tempat permaisuri;

ba.lé sakutus

bangunan rumah bertiang delapan, biasanya dipakai tempat tidur;

ba.lé salunglung

bangunan kecil segi empat bertiang tiga untuk perlengkapan pembakaran mayat;

ba.lé sari

bangunan bertiang sembilan letaknya di bagian barat pekarangan rumah, biasa disebut balé singasari;

ba.lé Sumangkirang(KembangSirang)

balai bertiang dua belas beratap ijuk, dahulu digunakan oleh raja-raja untuk upacara, sekarang tempat sajen di Besakih;

ba.lé tegeh

bangunan tinggi di pojok halaman istana atau pura;

ba.lé timbang

balai bertiang dua di sawah atau di balé banjar, tempat menimbang padi;

ba.lé wongkilas

bangunan segi empat panjang, bertiang enam dg rangkaian usuk dibuat sedemikian rupa sehingga tampak seakan-akan tidak memiliki sambungan;